TARAKAN – PT Pertamina EP Field Tarakan menggelar syukuran dan Tajak Sumur Pamusian PAM 17.1 dan PAM 17.4 di Kelurahan Kampung Satu/Skip Kecamatan Tarakan Tengah, Kota Tarakan, Selasa (1/11/2022).
Kegaitan ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul M.Kes, Dandim 0907/Trk Letkol Inf Fajar Reza Lesmana, Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Field Manager PT Pertamina EP Tarakan, Isrianto Kurniawan memberikan apresiasi kerjasama antara pemerintah kota Tarakan dan masyarakat sekitar sehingga pemboran ini dapat terlaksana.

“Terima kasih kepada lurah yang selalu semangat membantu kami. Masyarakat yang hadir kami undang dalam kegiatan ini dan beberapa panti asuhan serta yayasan. Kami akan memberikan santunan sebagai bentuk syukur dalam melaksanakan tajak sumur,” kata Isrianto.
Menurutnya, ini adalah sejarah bagi PEP Tarakan Field, sebab selama 5 tahun terakhir, baru kali ini pihaknya melakukan pengeboran di Kota Tarakan. Proses untuk sampai pada titik ini pun sangat panjang.

“Sekitar 3 tahun lalu, ketika usulan pengeboran ini sudah ada, komunikasi sangat sulit. Dan Alhamdulillah kita menghadap walikota dan beliau memberikan arahan yang jelas, akhirnya berhasil. Ini dikomandoi oleh camat dan lurah, kami bersinergi untuk melakukan pembebasan lahan,” jelasnya.
Isrianto berharap pemboran 17.4 seperti yang disampaikan Company Man, bisa mendapatkan hasil sekitar 400 barel per hari.
“Semoga ini bisa menjadi pembuktian bahwa masih ada hydro karbon di kota Tarakan,” ujarnya.
Pihaknya juga sudah menyiapkan 4 titik untuk dilakukan pemboran. Namun, saat ini baru satu yang sudah dilakukan pemboran. Ia pun berharap jika ada hasil dari pemboran ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Tarakan.
“Dengan adanya pemboran ini maka akan banyak lapangan pekerjaan yang terbuka. Ini menjadi tambahan tanpa kita sadari, adik-adik memiliki peluang untuk bekerja di sini,” ungkapnya.
Untuk diketahui, PEP Tarakan Field merupakan dari bagian Pertamina Upstream Zona 10, saat ini diamanahi tugas negara untuk mencari, memproduksikan minyak dan gas demi ketahanan energi nasional, untuk mendukung target satu juta barel minyak dan 12 miliar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030.
Tajak Sumur Pamusian PAM-17.4 ini merupakan sumur pemboran Pertamina Tarakan Field yang ke 2 dari 5 sumur yang ditargetkan tahun 2022. Ini sebagai wujud upaya Perusahaan untuk terus berinvestasi dalam mempertahankan dan meningkatkan produksi migas dari aset-aset yang dikelola.
“Harapannya tajak sumur ini akan memberikan kontribusi produksi sebesar 311 BOPD hingga dapat menjadi bagian dalam upaya ketahanan energi nasional,” harapnya.
Dikatakan Isrianto, struktur area Pamusian telah memberikan kontribusinya sejak tahun 1900an, yang hingga kini masih ada potensi sumur untuk terus dikembangkan. Namun di tengah tantangan yang ada di industri migas, pihaknya terus berupaya menjalankan komitmen terhadap penurunan emisi karbon demi mencapai aspirasi kementrian BUMN berupa net zero emmision yang tetap mengacu pada prinsip ESG.
“Dalam menjalankan operasi dan produksi, PEP Tarakan Field senantiasa mengutamakan aspek HSSE karena kami percaya bahwa peningkatan kinerja HSSE akan mendukung operasi migas yang selamat, efektif, handal, ramah lingkungan, dan berkelanjutan,” terangnya.
Ia percaya bahwa keberhasilan perusahaan merupakan buah kolaborasi antara perusahaan, penerima manfaat, mitra pendukung, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya. Oleh karena itu, sebagai wujud rasa syukur, PEP Tarakan Field menyerahkan santunan kepada 3 Yayasan Panti di Kota Tarakan dan 1 Ekor Sapi Kepada Masjid Al-Aqso Kelurahan Kampung 1 Skip.
“Besar harapan kami kolaborasi ini mampu menciptakan manfaat dan nilai yang dapat dinikmati bersama atau Creating Shared Value,” harapnya.
Wali Kota Tarakan dr Khairul yang hadir dalam kegiatan tersebut memberikan apresiasi kepada PT Pertamina EP Tarakan field dan berharap proses pengeboran berjalan lancar dan dapat menghasilkan minyak bumi sesuai harapan.
“Harapan kita mudahan proses berjalan lancar dan bisa memproduksi minyak 400 ribu barel per hari. Kalau ada dua sumur jadi 800 ribu. Ini merupakan kontribusi yang sangat berharga bagi kota Tarakan ditengah kondisi krisis BBM,” ujarnya.
Lanjut Khairul, dengan adanya pemboran yang dilakuan PEP Tarakan Field, target nasional 660 ribu barel perhari secara nasional semoga bisa tercapai. Meski ia melihat jika potensi minyak di Tarakan sudah habis terkuras.
“Semoga apa yang kita lakukan hari ini dapat memicu sumur-sumur lainnya. Termasuk masalah gas, kita juga sangat butuh karena selalu mendatangkan dari Bunyu dengan berbagai masalah,” kata Khairul.
“Ini yang menjadi problem, sama dengan listrik. Beberapa titik yang sudah di bor ternyata tidak stabil juga suplay gasnya. Semoga kedepan, kita bisa mendapatkan beberapa sumur gas di Tarakan, minimal mendukung kegiatan di Tarakan karena kebutuhan yang terus meningkat,” pungkasnya.(sha)