By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Menerima
Info IndoInfo IndoInfo Indo
  • Beranda
  • Nasional
  • Kaltara
    • Kota Tarakan
    • Kabupaten Bulungan
    • Kabupaten Nunukan
    • Kabupaten Malinau
    • Kabupaten Tana Tidung
  • Advertorial
  • Hukrim
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
Bacaan : Ribka Tjiptaning Tolak Divaksin
Bagikan
Masuk
Notification Menampilkan lebih banyak
Font ResizerAa
Info IndoInfo Indo
Font ResizerAa
  • Tarakan
  • Bulungan
  • Nunukan
  • Malinau
  • Tana Tidung
Pencarian
  • Beranda
  • Nasional
  • Kaltara
    • Kota Tarakan
    • Kabupaten Bulungan
    • Kabupaten Nunukan
    • Kabupaten Malinau
    • Kabupaten Tana Tidung
  • Advertorial
  • Hukrim
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
Punya akun yang sudah ada ? Masuk
  • Instagram
  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
© 2024 - Infoindo.co.id | All Rights Reserved.
Info Indo > Nasional > Ribka Tjiptaning Tolak Divaksin

Ribka Tjiptaning Tolak Divaksin

Redaksi
Redaksi
Published: 14 Januari 2021
Bagikan

JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ribka Tjiptaning mengaku sempat ditegur oleh kolega separtainya karena menolak disuntik vaksin Covid-19. Teguran itu disampaikan langsung oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Ribka menuturkan, koleganya Hasto menyesalkan sikap penolakan terhadap vaksin, karena sebagai partai pendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin tidak seharusnya menolak.

“Jadi Pak Hasto marah-marah sama sayalah. Tapi itu risiko ya,” ujar Ribka kepada wartawan, Kamis (14/1).

Namun demikian, Ribka mengatakan, dirinya seorang dokter dan juga anggota dewan adalah melindungi rakyat Indonesia. Sehingga vaksin Covid-19 harus benar-benar diuji keamanannya.

“Aku dokter tentunya tahu basic dari sisi kesehatan. Sumpah dokter itu kan melindungi pasien. Jadi apa-apa tentang kesehatan aku tidak gampang terima,” ungkapnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning menolak dirinya dan keluarganya untuk bisa divaksinasi Covid-19 ini.

“Kalau persoalan vaksin, saya tetap tidak mau divaksin, kalau dapat sanksi Rp 5 juta mending saya bayar misalnya saya menjual mobil,” ujar Ribka.

Ribka menolak penyuntikan vaksin Covid-19 kepada dirinya dan keluarganya, karena belum adanya jaminan keamanan vaksin Sinovac asal Tiongkok ini.“Bagaimana orang Bio Farma juga masih bilang belum uji klinis ketiga dan lain-lain,” katanya.

Ribka melajutkan seperti adanya vaksin anti-polio. Namun penduduk setempat malah terkena penyakit lain. Kemudian juga vaksin-vaksin lain yang belum teruji keamanannya. Oleh sebab itu dirinya menegaskan menolak vaksin Covid-19 ini. Siapapun tidak boleh ada yang memaksa dirinya untuk disuntikan vaksin Sinovac tersebut. (ren/int)

Anda Mungkin Juga Menyukai

Gubernur Sampaikan Sejumlah Atensi Presiden
Manfaatkan Teknologi Atasi Masalah Migas
KASN Sambangi KPK, Bahas Peralihan Status Pegawai KPK ke ASN
Kominfo bantah Akan Blokir Media Sosial
Uji Klinik Kandidat Vaksin COVID-19 Ukur Keamanan
Bagaimana menurutmu ?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Tidak ada komentar Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lakalantas di Kota Tarakan Menurun Drastis. Kasatlantas Polres Tarakan Imbau Keselamatan Berkendara
Berita Prov. Kaltara Tarakan
10 September 2025
HUT Ke-24 Partai Demokrat. Herman Hamid : DPC Kota Tarakan Komitmen Mengawal Aspirasi Masyarakat
Berita Partai Prov. Kaltara Tarakan
9 September 2025
HUT Ke-24 Partai Demokrat. Yansen : Partai Demokrat Komitmen untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Bangsa
Berita Partai Prov. Kaltara Tarakan
9 September 2025
Pemadaman Listrik Selama 7 Jam di Kampung Satu Skip, Manager PLN Tarakan : Tidak Ada Kompensasi.
Berita Ekonomi Energi Prov. Kaltara Tarakan
7 September 2025
Info IndoInfo Indo
© 2024 - Infoindo.co.id | All Rights Reserved.
  • Instagram
  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber