TARAKAN – Ratusan jamaah, termasuk perwakilan santri di berbagai pondok prsantren, mengikuti kegiatan Istighotsah, Dzikir, dan Doa Bersama. Acara ini berlangsung di Masjid Raya Baitul Izzah Islamic Center, dan dihadiri oleh Wakil Wali Kota Tarakan, Ibnu Saud Is.
Dalam kesempatan ini, Pemerintah Kota Tarakan menekankan pentingnya hari santri sebagai pengingat akan perjuangan para santri dalam menjaga harmoni antara nilai keislaman dan kebangsaan.
Dalam sambutannya di hadapan para jamaah, Ibnu Saud Is menggambarkan Hari Santri sebagai “momentum suci” untuk meneladani semangat para kiai dan santri pejuang kemerdekaan.
“Santri bukan hanya pelajar agama, mereka adalah benteng yang menjaga nilai-nilai luhur Islam sekaligus semangat Pancasila. Di era sekarang, kita butuh semangat itu untuk menghadapi tantangan modern,” ujarnya.
Kegiatan istighotsah doa bersama untuk memohon pertolongan Allah dan dzikir massal menjadi puncak acara, di mana jamaah duduk bersila di masjid sambil melantunkan kalimat-kalimat suci.
Ibnu Saud Is menyebut rangkaian itu sebagai sarana spiritual yang menyejukkan hati, sekaligus mempererat kecintaan kepada Rasulullah SAW.
Acara yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tarakan ini mendapat apresiasi tinggi dari Wakil Wali Kota.
“Saya bangga dengan Kemenag dan panitia yang telah menyelenggarakan ini dengan begitu baik. Semoga kegiatan serupa terus bergulir, tidak hanya tahunan, tapi menjadi bagian dari agenda rutin kita,” katanya.
Harapannya, inisiatif ini bisa memperkuat keimanan dan ketakwaan masyarakat Tarakan, sekaligus memohon keberkahan agar kota kepulauan di Kalimantan Utara ini tetap damai, maju, dan sejahtera.
Peringatan Hari Santri Nasional tahun ini, yang ke-10 sejak ditetapkan pada 2015, mengusung tema nasional “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”. (adv)




