By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Menerima
Info IndoInfo IndoInfo Indo
  • Beranda
  • Nasional
  • Kaltara
    • Kota Tarakan
    • Kabupaten Bulungan
    • Kabupaten Nunukan
    • Kabupaten Malinau
    • Kabupaten Tana Tidung
  • Advertorial
  • Hukrim
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
Bacaan : Pakar: Seragam Sekolah itu Tidak Meningkatkan Mutu Pendidikan
Bagikan
Masuk
Notification Menampilkan lebih banyak
Font ResizerAa
Info IndoInfo Indo
Font ResizerAa
  • Tarakan
  • Bulungan
  • Nunukan
  • Malinau
  • Tana Tidung
Pencarian
  • Beranda
  • Nasional
  • Kaltara
    • Kota Tarakan
    • Kabupaten Bulungan
    • Kabupaten Nunukan
    • Kabupaten Malinau
    • Kabupaten Tana Tidung
  • Advertorial
  • Hukrim
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
Punya akun yang sudah ada ? Masuk
  • Instagram
  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
© 2024 - Infoindo.co.id | All Rights Reserved.
Info Indo > Nasional > Pakar: Seragam Sekolah itu Tidak Meningkatkan Mutu Pendidikan

Pakar: Seragam Sekolah itu Tidak Meningkatkan Mutu Pendidikan

Redaksi
Redaksi
Published: 8 Februari 2021
Bagikan

JAKARTA – Pemerintah telah menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri perihal penggunaan seragam dan atribut di lingkungan sekolah. Salah satu yang tercantum di dalamnya adalah memberikan kebebasan hak kepada para murid, guru dan tenaga kependidikan.

Namun, terkait seragam ini juga dikritisi. Pengamat dan Praktisi Pendidikan Indra Charismiadji mempertanyakan kenapa sampai ribut mempermasalahkan seragam, padahal hal itu sama sekali tidak meningkatkan hasil capaian belajar para murid di Indonesia.

- Advertisement -
Ad imageAd image

“Apa dengan seragam itu lalu kita punya kajian hasil pendidikan kita lebih baik, faktanya kita adalah salah satu negara yang terburuk di dunia,” terang Indra dalam siaran YouTube Pendidikan VOX Point yang dikutip, Senin (8/2/2021).

Banyak negara dengan kualitas pendidikan tinggi di dunia tidak menyeragamkan seragam sekolah di negaranya, seperti Finlandia, Jerman, Inggris, Kanada sampai Amerika Serikat. Kata Indra, karena negara tersebut mengacu pada kajian yang mengatakan bahwa seragam tidak mempengaruhi pembelajaran.

- Advertisement -
Ad imageAd image

“Mereka enggak pake seragam dan mereka juga punya dasar kajian akademis kalau seragam itu tidak meningkatkan mutu akademis, tidak menghindari bullying,” imbuh dia.

“Bahkan di Inggris kajiannya adalah seragam tidak menghapuskan dikotomi (pembagian) siswa kaya dan miskin, karena anak miskin seragamnya cuma satu dan anak kaya pasti lebih dari satu. Jadi bakalan keliatan yang miskin dan kaya (dari warna),” sambungnya.

Malahan, negara yang fokus ke seragam, dari hasil kajian, hal tersebut adalah untuk menghindari masalah utama pendidikan di negara tersebut. Salah satunya Indonesia yang saat ini terpaksa menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ), hal ini dikhawatirkan akan membuat loss generation yang besar.

“Bahkan Kemendikbud sendiri mengatkakan kalau selama PJJ ini terjadi learning loss, ini kita punya masalah di mutu tapi kok masalahin seragam. Saya lucu liat anak-anak belajar dari rumah harus pake seragam, esensinya apa. Tidak ada kajian akademis itu meningkatkan mutu pendidikan,” pungkasnya.(int/sha)

Anda Mungkin Juga Menyukai

Pemkot Tarakan Dinilai Belum Siap, DPRD Tegaskan Tunda Belajar Tatap Muka
Pemerintah Terapkan Pembatasan Pergerakan pada 11-25 Januari 2021
OTT Bupati Kutai Timur, KPK Amankan Sejumlah Uang dan Buku Rekening Bank
Pemerintah Jamin Keamanan Vaksin untuk Lansia
DJSN: Kelas Rawat Peserta JKN akan Disamakan, Iuran Diatur Ulang
Bagaimana menurutmu ?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Tidak ada komentar Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Pemusnahan Barang Ilegal, Pemkot Tarakan Ungkap Komitmen Jaga Integritas Ekonomi
Pemkot Tarakan
4 November 2025
Wali Kota Tarakan Pimpin Jumpa Pagi, Tekankan Optimalisasi Aset dan Penyerapan Anggaran
Pemkot Tarakan
4 November 2025
Bea Cukai Tarakan Musnahkan Barang Ilegal Senilai Rp653 Juta, Tegaskan Komitmen Lawan Peredaran Barang Terlarang
Berita Hukum & Kriminal Prov. Kaltara Tarakan
4 November 2025
Wali Kota Tarakan Hadiri Penutupan MTQ XXI Kecamatan Tarakan Barat
Pemkot Tarakan
3 November 2025
Info IndoInfo Indo
© 2024 - Infoindo.co.id | All Rights Reserved.
  • Instagram
  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber